Total Tayangan Halaman

Senin, 13 Desember 2010

LINGKUNGAN SOSIAL FAKTOR DOMINAN PEMBENTUK KEPRIBADIAN

Baik buruknya perilaku dan kepribadian seseorang tidak muncul begitu saja. Seperti halnya keberadaan alam semesta yang mengalami proses-proses pembentukan sehingga seperti sekarang ini, pembentukan kepribadian seseorang juga membutuhkan proses yang berbeda-beda. Meskipun tidak semuanya membutuhkan waktu yang singkat, bahkan banyak yang membutuhkan waktu yang lama.
Kepribadian ini memiliki pengertian sebagai himpunan dan ciri-ciri jasmani dan rohani atau kejiwaan yang relatif tetap yang membedakan seseorang dengan orang lain pada sisi dan kondisi yang berbeda-beda. Berpangkal dari pengertian bahwa kepribadian adalah suatu hal yang relatif tetap, bisa dikatakan bahwa kepribadian memang bisa dirubah ataupun berubah. Perubahan kepribadian ini ada yang berjalan menuju kearah positif, namun tidak sedikit pula yang berjalan kearah negatif. Hal ini tentu saja tidak dapat terlepas dari faktor-faktor kehidupan yang mempengaruhi. Faktor-faktor tersebut yaitu faktor internal (dari dalam dirinya) dan faktor eksternal (dari luar) seperti Faktor keturunan, faktor kebudayaan, faktor lingkungan sosial, faktor lingkungan fisik (geografis), faktor keadaan, dan masih banyak lagi.
Dari begitu banyak faktor yang berpengaruh terhadap perubahan kepribadian, penulis ingin menitik beratkan pembahasan pada pengaruh lingkungan sosial terhadap pembentukan kepribadian. Penulis tertarik dengan menelaah keanekaragaman lingkungan sosial yang ada saat ini, karena dari banyaknya perbedaan lingkungan, maka akan semakin banyak pula perbedaan kepribadian antar individu yang semakin menarik untuk dicermati. Lingkungan-lingkungan sosial yang beranekaragam tersebut antara lain, lingkungan keluarga, lingkungan kampus, lingkungan perkotaan, lingkungan pedesaan, dan beberapa macam lingkungan lainnya yang berbeda. Dari lingkungan yang beraneka ragam tersebut penulis berharap dapat menemukan bermacam-macam proses pembentukan kepribadian, sesuai komunitas dimana seseorang berdomisili. Penulis berharap dengan mendalami dan mengupas topik ini dapat memunculkan solusi-solusi dan pemikiran-pemikiran baru tentang proses pembentukan kepribadian kearah yang positif.
Lingkungan sosial sendiri adalah suatu lingkup dimana seorang individu berinteraksi, bersosialisasi, dan berkomunikasi dengan individu maupun makhluk lain sehingga memunculkan sebuah pertukaran informasi. Interaksi, sosialisasi, dan komunikasi merupakan sebuah proses dimana seseorang akan meresapi sebuah informasi dan mulai berpengaruh ke dalam dirinya sehingga mulai timbul adanya perubahan dalam dirinya. Penulis beranggapan bahwa lingkungan sosial adalah faktor dominan yang berperan penting dalam perubahan kepribadian, sebagaimana pendapat Philip Zimbardo, seorang ahli psikologi Amerika dengan penelitiannya yang diberi nama "Stanford Prison Experiment" yang menyatakan bahwa seseorang yang awalnya tidak mempunyai sejarah berbuat kejahatan dapat menjadi orang jahat, karena pengaruh lingkungan. Dari obyek penelitian hal itu terbukti dengan jelas bahkan sebelum waktu penghentian percobaan dilakukan sudah terjadi perubahan sehingga Zimbardo dapat menyimpulkan bahwa faktor lingkungan adalah faktor yang sangat kuat dan dominan dalam mengubah seseorang dari berperilaku baik menjadi jahat ataupun sebaliknya (penemuan yang menentang teori lama bahwa disposisi (kepribadian) seseorang merupakan hal yang dominan dalam merubah tingkah laku seseorang.
Melihat dari penelitian di atas berikut penulis akan mengupas satu persatu dari berbagai jenis lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi perubahan atau pembentukan kepribadian seseorang.
Keluarga adalah tempat mula-mula atau lingkungan awal seseorang melakukan interaksi sosial, yang dapat menjadi awal pembentukan sebuah kepribadian seorang individu. Keluarga merupakan tempat pertama dan utama seorang individu mendapatkan pendidikan dan proses perubahan kepribadian. Dalam hal ini, keluarga yang dimaksud terutama adalah peran orang tua didalam melakukan transfer kasih sayang, pengetahuan, perilaku dan budaya kepada anak-anak di dalam kehidupan sehari-hari. Drs. Soewaryo Wangsanegara dalam buku Ilmu Sosial Dasar berpendapat bahwa keluarga memiliki fungsi sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama bagi anak. Contoh dari teori itu, jika seorang anak yang hidup di tengah pengajaran orangtua yang keras akan berbeda perilakunya dengan anak hidup dalam lingkungan keluarga dengan pengajaranyang lemah lembut. Anak yang terbiasa mendapat pendidikan atau pengajaran dengan cara keras dari orangtuanya cenderung bersikap berontak dan temperamental, berbeda dengan anak yang yang hidup di lingkungan keluarga yang harmonis dan lemah lembut, cenderung tumbuh menjadi anak memiliki sifat penurut dan lebih tenang. Hal ini membuktikan bahwa lingkungan keluarga sangat berpengaruh pada awal proses pembentukan kepribadian seorang individu. Sesuatu yang diawali dan dituntun secara baik pada umumnya akan membuahkan hasil yang baik juga.
Berlanjut pada lingkup yang lebih luas, yaitu lingkungan kampus atau lingkungan perkuliahan. Dalam lingkungan ini tidak terlalu berbeda dengan lingkungan sekolah, perbedaannya biasanya terletak pada sisi kedewasaan dan pola pikir yang makin berkembang seiring bertambahnya wawasan yang di dapat dalam proses pembelajaran. Kita bisa membandingkan individu yang kesehariannya berada pada lingkungan kampus dengan individu sebaya yang tidak menjalani perkuliahan atau menganggur. Jika dibandingkan dari segi pola pikir akan terlihat lebih kontras, seorang mahasiswa yang dituntut untuk selalu berpikir kreatif, bertindak cepat, cermat dan mandiri akan lebih mudah memunculkan solusi-solusi dalam suatu permasalahan. Selain itu, karena mereka terbiasa berpikir kritis, mahasiswa akan mempertimbangkan berbagai faktor berkenaan dengan tindakan dan pilihan terlebih dahulu sebelum dilakukan. Akan tetapi, kita bandingkan dengan individu yang tidak mengenyam pendidikan, mereka yang sudah terbiasa hidup santai dan tidak dituntut untuk berpikir cepat. Akan lebih sulit untuk memikirkan sebuah solusi-solusi dari sebuah masalah. Bahkan untuk menentukan sebuah tindakan mereka terkadang tidak memikirkan baik buruknya dan akibat dari keputusan yang diambil.
Lingkungan sosial lain yang juga sangat mempengaruhi perubahan kepribadian seseorang adalah lingkungan perkotaan dan pedesaan. Langsung kepada sebuah fakta kehidupan seorang individu dimana seorang anak sebut saja bernama ALAIN yang tinggal di sebuah desa kawasan pegunungan. Selama 11 tahun ALAIN telah menjalani kehidupan di lingkungan pedesaan, yang damai jauh dari bising kota yang hingar binger termasuk selama enam tahun belajar di sebuah Sekolah Dasar di kampungnya. ALAIN tumbuh sebagai anak yang rajin, cerdas dan hemat, sederhana serta gemar menabung. Dia selalu dapat menyisihkan sebagian uang jajannya untuk ditabung, karena selain harga barang jajanan di kampung yang relatif murah, kebiasaan teman-teman sebaya yang tidak konsumtif atau tidak menghabiskan banyak uang untuk membeli jajan, disamping ketersediaan barang konsumtif juga tidak terlalu banyak.
Selepas enam tahun bergelut di Sekolah Dasar di desanya, dia mulai menjamah sekolah di daerah perkotaan. ALAIN memasuki bangku SMP di sebuah kota terdekat dengan desa tempat tinggalnya. Semuanya berubah sangat kontras, daerah perkotaan yang menyediakan banyak fasilitas-fasilitas seperti supermarket, warnet, dan tempat-tempat bermain lainnya, ditambah dengan pola hidup teman-temannya yang berasal dari berbagai penjuru kota dengan variasi kebiasaan pola hidup yang berbeda. Dengan komunitas baru yang penuh berbagai fasilitas dan tuntutan kebutuhan yang ada, membuat ALAIN harus menyesuaikan pola kehidupan yang berbeda dengan di desanya. ALAIN berangsur menjadi individu yang lebih konsumtif dengan kata lain boros, karena tersedianya berbagai fasilitas dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meskipun semuanya bergantung pada diri mereka masing-masing, namun tetap saja lingkungan berperan kuat untuk merubah kepribadian seseorang.
Uraian di atas memberikan sebuah gambaran menarik tentang perubahan kepribadian individu dimana dari berbagai faktor yang mempengaruhi perubahan kepribadian seseorang, faktor lingkungan yang menjadi bagian terpenting dari perubahan kepribadian. Meskipun ada faktor-faktor lain yang mendukung proses perubahan kepribadian, tetapi dari teori-teori dan fakta-fakta yang terjadi di dalam kehidupan sosial sekarang ini, sudah membuktikan bahwa lingkungan sosial adalah faktor yang dominan yang dapat merubah sebuah kepribadian.
Dengan pembahasan terdahulu, diharapkan dapat menumbuhkan pemikiran untuk menjaga keselarasan kehidupan social yang tumbuh dan berkembang secara proporsional sehingga dapat berpengaruh positif terhadap perkembangan kepribadian individu. Kamajuan teknologi yang berjalan sangat cepat sehingga ketersediaan fasilitas penunjang hajat hidup masyarakat hendaknya dapat disikapi secara positif sehingga dapat lebih memberikan sumbangsih kearah kemajuan dengan tanpa menghapuskan kehalusan budi pekerti luhur nenek moyang bangsa Indonesia yang santun dan luhur. Meraih kemajuan dengan memanfaatkan fasilitas dan teknologi yang semakin maju bukan berarti harus meninggalkan budaya yang bangsa yang santun dan luhur dengan perubahan kepribadian individu yang berkembang tanpa batas. Kita harus maju dan berteknologi akan tetapi harus menjadi individu yang berkepribadian santun dengan tetap berpedoman pada norma kehidupan bermasyarakat yang berkepribadian luhur.

Jumat, 10 Desember 2010

penerapan statistika

Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri).

Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta quick count (perhitungan cepat hasil pemilu).

Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan dan sebagai peranti lunak atau paket program yang digunakan untuk mempermudah penggunaan perhitungan matematis melalui komputer. sekarang ini sudah banyak paket program (software) untuk aplikasi Statistika seperti Minitab, SPSS, E Views, SAS, R, Lisrel, dan masih banyak software baru yang bermunculan.


sumber :http://www.analisastatistik.com/olah-data/penerapan-statistika.html

22, 2008 MINITAB STATISTICAL 15: Aplikasi Statistika Untuk Skripsi & Tesis

Selain SPSS, ada alternatif aplikasi software yaitu Minitab Statistical Software yang bisa digunakan untuk olah data statistika pada pegolahan data skripsi atau tesis anda, karena Paket program Minitab merupakan program statistika yang diakui cukup andal oleh banyak kalangan, baik dunia kampus maupun industri.

Minitab memberikan beberapa kelebihan dalam mengolah data untuk Analysis of Variance (ANOVA), desain eksperimen, pengendalian kualitas statistik, analisis multivariat, peramalan, dan lain-lain. Minitab memberikan fasilitas membuat grafik statistik secara mudah dan menampilkannya dalam bentuk lebih menarik, informatif, dan sekaligus menceritakan probabilitas.


Jika anda tertarik dengan software ini, download disini.

sumber :
http://guru-gorontalo.blogspot.com/2008/08/minitab-statistical-15-aplikasi.html

Statistika dan Penulis

Sebenarnya ada hubungan apa antara penulis dan Statistika? Bisa dikatakan ada sebuah hubungan khusus dan erat antara keduanya.
Hmhmhm... Tapi tunggu dulu ini bukan sebuah “hubungan” yang mengkhawatirkan ataupun suatu “skandal” yang harus diperbinangkan. Hubungan yang dimaksud ini adalah keterkaitan penulis dengan pendidikan yang sedang dijalaninya sekarang ini yaitu di Program Studi STATISTIKA.
:D
Sekarang langsung ke penulis. Lebih baik dicukupkan dengan menggunakan kata “penulis”. Mungkin diganti saja dengan pemilik blog. ah... terlalu lama sekarang akan dimulai dengan kata aku.
Aku ingin sedikit berbagi cerita tentang latar belakangku dan alasan-alasan yang membuatku terjun dalam dunia SATISTIKA.
Sebetulnya tidak butuh waktu lama buatku memutuskan untuk bergelut dalam dunia STATISTIKA ini. Bagaimana tidak? Menilik dari segi keluarga tempat dimana aku dipoles dan dibentuk pertama kali sehingga sampai menjadi aku yang sekarang ini. Bisa dibilang aku besar dilingkungan yang cukup berdekatan dengan SATISTIKA. Ayah dari ayahku merupakan seorang sarjana STATISTIKA bahkan merupakan seorang pensiunan di instanti yang berhubungan dengan STATISTIKA. Sedangkan ayahku sendiri(orang yang selalu memberikan petuah dan mendukungku) juga bekerja tidak jauh dari salah satu bidang yang terkait dengan pendidikan yang sedang aku jalani ini. Secara tidak langsung sudah menimbulkan sebuah sugesti yang membuatku penasaran dan tertarik untuk mendalaminya.
Namun alasan tersebut sebenarnya bukan alasan tunggalku, ada beberapa alasan pendukung yang semakin memantapkanku untuk bergelut dalam STATISTIKA. Pertama, memang pada dasarnya aku cukup menyukai, angka, perhitungan, dan mengolah beberapa aplikasi pengolanh data, angka, bahkan grafis (walaupun masih belajar) dan aku merasa disinilah Paket Lengkap itu disediakan. Alasan kedua yaitu karena aku memang jujur saja tidak terlalu suka dengan sesuatu yang berhubungan dengan daya ingat atau hafalan, karena memang ada sedikit masalah dengan hafalan dan daya ingatku. Alasanku yang terakhir yaitu karena menurut sepengetahuanku lulusan STATISTIKA itu prospek kerjanya luas. Mungkin tidak cuma aku saja yang berpikir demikian, banyak juga yang tertarik dengan STATISTIKA karena alasan terakhirku ini.Hmhmhm...

Sabtu, 04 Desember 2010

Essay STATISTIKA DAN KEHIDUPAN

STATISTIKA DAN KEHIDUPAN

Sekumpulan angka dan huruf tidak akan memiliki makna kecuali disusun dengan menggunakan metoda tertentu. Angka-angka dan huruf yang disusun dalam kerangka atau metoda tertentu akan membentuk suatu  pola yang memiliki arti dan makna. Kumpulkan angka dan huruf yang telah mempunyai arti, nilai dan makna selanjutnya disebut data. Data yang diperoleh dan tersusun secara sistematk melalui preoses pengolahan akan merupakan informasi yang bermanfaat bagi para pengumpul, penyusun, pengolah dan para pengguna data. Untuk dapat menyajikan informasi yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisa dan penyajian data dibutuhkan suatu keahlian dan ketrampilan yang dapat dipelajari melalui sebuah disiplin ilmu yang dikenal dengan nama Statistika (Ilmu Statistik).
Peranan statistika dapat dilihat dan dirasakan dalam berbagai sektor kehidupan seperti sektor perdagangan, industri, kependudukan, kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya. Salah satu tujuan dari proses pengumpulan, pengolahan, analisis hingga penyajian data adalah mengarah pada suatu upaya pengambilan keputusan yang tepat, sehingga aplikasi menjadi lebih efektif dan efisien. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa pengambilan keputusan yang tidak tepat, menimbulkan kerugian-kerugian yang seharusnya dapat dihindari. Pengambilan keputusan yang tepat, efektif dan efisien dalam berbagai sendi kehidupan, akan mewujudkan sebuah kondisi yang stabil yang dibutuhkan untuk menciptakan kenyamanan bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan berbagai kepentingan termasuk penyelenggaraan Negara.
Penulis memandang statistika memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai sektor kehidupan, hal ini memberikan motivasi kepada penulis untuk mempelajari dan mendalami bahkan menjadikan bagian dari pengembangan ilmu tersebut. Motivasi tersebut telah tertanam, merasuk dan berkembang menjadi sebuah cita-cita kecil seorang anak desa semenjak masih belajar di bangku Sekolah Dasar di kawasan lereng Gunung Slamet yang merupakan puncak Bukit Pembarisan yang terbentang di Provinsi Jawa Tengah. Proses pembelajaran di Fakultas Statistika memerlukan niat yang mantap, giat, ulet, teliti dan cermat, dalam mengembangkan pola pikir yang sistematis dan lebih memiliki pandangan yang objektif. Penulis harus bekerja keras dalam mewujudkan hal tersebut selama menjadi mahasiswa statistika.  Perwujudan dari hal tersebut akan terlihat hasilnya ketika penulis sudah menjadi lulusan Fakultas MIPA Program Studi Statistika, penerapan ilmu-ilmu yang diperoleh selama pendidikan dapat diterapkan di berbagai bidang kehidupan di masyarakat. Penulis berharap dapat menjadi ahli statistika yang dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh ketika terjun ke dalam kehidupan masyarakat, dimana lapangan pekerjaan yang terbuka luas untuk para lulusan Program Studi Statistika.
Ilustrasi di atas mendorong penulis untuk mengetahui dan mengulas beberapa peranan statistika dalam kehidupan sampai dengan pengembangan statistika terapan, pada semua sektor kehidupan bermasyarakat dan bernegara melalui tulisan singkat ini.
Statistika adalah cabang ilmu matematika yang berhubungan dengan cara-cara atau teknik-teknik pengorganisasian data dalam suatu bentuk yang lebih sederhana, sehingga akan mudah untuk dibaca. Banyak data yang muncul akan terkesan acak dan tidak bermakna jika tidak dilakukan penataan dan interpretasi. Dua jenis data yang dapat diperoleh adalah kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dapat diolah dengan cara non-parametrik, sedangkan data kuantitatif diolah dengan cara parametrik. Berbagai macam program juga telah diciptakan untuk membantu pengolahan data, sesuai dengan kebutuhan para peneliti. Setiap data yang diperoleh dapat diolah dengan cara yang spesifik tergantung dari jenis data.
Kasus yang terjadi dalam dunia pendidikan salah satunya adalah tentang penyajian data mengenai nilai yang diperoleh oleh mahasiswa selama pendidikan. Seorang mahasiswa dapat melihat seperti apakah progress dia selama pendidikan dilihat dari nilai-nilai yang diperoleh. Nilai-nilai yang didapatkan dari semester ke semester berikutnya pada umumnya akan sangat berbeda dan kumulatif, jika hanya ditampilkan dalam bentuk angka-angka atau huruf tanpa metoda, maka mahasiswa maupun dosen tidak akan mampu melakukan penilaian tentang progress mahasiswa tersebut. Pengolahan data nilai-nilai mahasiswa dapat ditampilkan dalam bentuk daftar, tabel, grafik, diagram dan lain sebagainya, sehingga terlihat apakah terjadi peningkatan atau penurunan prestasi akademik dari waktu ke waktu secara mudah, tepat dan cepat. Hasil interpretasi dan penyajian data tersebut dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan tentang perubahan-perubahan yang dapat dilakukan untuk peningkatan prestasi setelah dilakukan evaluasi dengan seksama. Hasil yang diharapkan dari proses tersebut adalah peningkatan kualitas prestasi mahasiswa dan mutu pendidikan pada umumnya dapat ditingkatkan.
Dalam kepentingan yang lebih luas, kesejahteraan masyarakat di Indonesia masih sangat sulit digambarkan dalam sebuah sajian sesuai kondisi yang sesungguhnya. Salah satu penyebab adalah ketersediaan data jumlah penduduk secara segmentatif yang kurang memadai. Mengingat data dasar resmi tentang kependudukan yang diperoleh dari hasil Sensus Penduduk yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik setiap 10 tahun sekali dan diselingi dengan Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS), belum sepenuhnya dijabarkan secara representatif oleh para pengguna dan pengelola data. Hasil Sensus Penduduk merupakan data dasar yang harus di implementasikan dan dijabarkan dalam bentuk data operasional sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam pelaksanaan setiap pekerjaan maupun program.
Contoh lain pentingnya peranan statistika adalah pada sektor kesehatan. Program kesehatan memiliki cakupan yang sangat luas, misalnya dalam bidang kedokteran gigi dan kesehatan pada umumnya. Suatu ketika sebuah puskesmas, khususnya di Balai Pengobatan Gigi didatangi oleh beberapa pasien dengan berbagai keluhan, namun dokter gigi yang bertugas di sana melihat suatu hal yang serupa dalam suatu kasus gigi dan mulut pasien. Banyak pasien yang datang giginya terlihat keropos dan berwarna keabu-abuan, hal tersebut menimbulkan suatu pertanyaan dan hipotesa bahwa sesuatu yang global telah terjadi pada gigi masyarakat di wilayah cakupan puskesmas tersebut. Investigasi dilakukan hingga akhirnya menemukan kenyataan bahwa sebagian besar masyarakat di wilayah tersebut mengkonsumsi air minum yang bersumber dari sumur. Pemeriksaan kandungan mineral air sumur dilakukan dan ditemukan bahwa kadar Fluor di sumur-sumur tersebut sangat rendah dan tidak adekuat untuk mencukupi kebutuhan tulang dan gigi. Analisa dan evaluasi dapat dilakukan oleh dokter gigi dan timnya, sehingga diambil suatu keputusan tentang pengadaan fluor dalam air minum atau fluoridasi air minum. Penelitian dilakukan dari waktu ke waktu dan melihat hasil yang diperoleh dari program tersebut. Data yang diperoleh dikumpulkan, kemudian dilakukan analisa dan evaluasi keberhasilan dengan statistika. Kisah lain yang terjadi dalam masyarakat adalah adanya suatu wilayah yang endemik demam berdarah. Jumlah kasus yang ditemui di suatu Puskesmas dari waktu ke waktu diamati, sehingga menunjukkan angka-angka mengenai jumlah penderita demam berdarah di wilayah tersebut dalam kurun waktu tertentu. Hasil statistika menunjukkan adanya angka kesakitan yang tinggi pada kasus demam berdarah tersebut, sehingga perlu dilakukan berbagai tindakan untuk mengatasi hal tersebut dan mencegah agar di kemudian hari tidak terjadi lagi kasus serupa. Hadirnya data-data yang akurat dan diproses secara sistematis dan tepat memberikan hasil yang sangat penting untuk strategi dalam bidang kesehatan.
Bidang lain yang tidak dapat terlepas dengan statistika adalah pada kalangan usaha. Pemilik modal akan berpikir bagaimana cara agar dengan modal yang sedikit dapat menghasilkan laba yang sebesar-besarnya ketika dia menginvestasikan sejumlah uangnya dalam suatu bentuk usaha. Pertimbangan mengenai lokasi yang strategis hingga pangsa pasar akan sangat penting dalam penentuan jenis usaha dan strategi pemasaran. Suatu usaha disesuaikan dengan banyaknya peminat produk tersebut dan daya beli masyarakat. Analisa dan evaluasi menganai faktor-faktor tersebut perlu dilakukan dengan pengambilan dan pengolahan data melalui statistika. Hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang tepat mengenai jenis usaha yang akan diandalkan dan strategi pemasaran.
Dunia industri juga tidak jauh dari dunia bisnis, dan memerlukan peranan penting dari statistika. Negara-negara maju dan berkembang saling bersaing dalam memasarkan produk-produk yang dihasilkan. Persaingan dunia barat dan dunia timur dalam hal teknologi dan otomotif sebagai salah satu contoh yang membuktikan hal tersebut. Produk Negara A mungkin akan lebih diminati dari produk Negara B, bagaimana mungkin hal tersebut bias terjadi? Jawabannya adalah pada kendali mutu. Perhitungan-perhitungan yang membutuhkan presisi, validitas dan realibilitas yang tinggi akan semakin meningkatkan kendali mutu (Quality control) suatu produk. Hal tersebut dapat terwujud jika kita dapat melakukan proses pengolahan data-data yang diperoleh, sehingga dapat tercipta kesimpulan yang tepat sebagai dasar pengambilan kebijaksanaan.
Ilustrasi yang telah dijabarkan di atas memberikan gambaran-gambaran yang menarik tentang peranan statistika dalam berbagai sektor kehidupan. Statistika tidak dapat terlepas dari semua sektor kehidupan termasuk diantaranya sektor pendidikan, kesehatan, kependudukan, bisnis, industri dan masih banyak sektor lainnya. Pentingnya peran statistika dalam proses pengambilan keputusan untuk penentuan kebijakan yang tepat, efektif dan efisien adalah merupakan hal yang diakui oleh semua kalangan, terutama para perumus dan penyusun program. Prospek pengembangan statistika menjadi aplikasi ilmu statistika terapan terbuka sangat luas mengingat semua sector kehidupan bermasyarakat dan bernegara tidak tdapat dilepaskan dari proses perencanaan dan pengambilan keputusan.






Motto :
“PEMBANGUNAN ITU MAHAL, AKAN LEBIH MAHAL PEMBANGUNAN TANPA BERDASARKAN DATA”